Berbagi Dengan Muslim Kamboja

* Forsimas Salurkan Bantuan Uang dan Perlengkapan Shalat

FORSIMAS.ORG, BANDA ACEH – Forum Silaturrahmi Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) yang berpusat di Banda Aceh, melakukan Safari Ramadhan ke Phnom Penh, Kamboja, dari 15 sampai 18 Juni 2017.

Di sana, Forsimas Aceh bersama pengurus dari Jakarta dan Malaysia yang berjumlah 20 orang, berbagi dengan menyumbangkan uang untuk pembangunan masjid, mushaf Alquran, serta pelengkapan shalat.

Pengurus Forsimas bidang Komunikasi dan Media, Ir H Basri A Bakar MSi, kepada Serambi, Jumat (16/6) mengatakan, rombongan dipimpin Sekretaris Forsimas, Drs H Hasan Basry MA.

Ia menyebutkan, bantuan diberikan kepada 900 warga muslim Kamboja, antara lain dalam bentuk uang tunai sebesar 4.100 US Dolar, mushaf Alquran, kain sarung, mukena, dan baju muslim.

“Bantuan tersebut dikumpulkan dari donatur dan dermawan di Banda Aceh seminggu sebelum berangkat,” ujarnya.
Selain ingin membantu saudara muslim Kamboja dalam misi sosial, Forsimas juga bersilaturahmi dengan Mufti dan pejabat agama Islam dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamboja, untuk mendiskusikan rencana menunjuk Kamboja sebagai tuan rumah Konferensi Masjid se-Asean pada tahun 2018.

“Konferensi Forsimas pernah diadakan Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Tahun depan kami usulkan konferensi di Kamboja,” kata Basri, yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Kemakmuran Masjid Aceh (DKMA).

Rencana tersebut lanjutnya, disetujui oleh Mufti dan pihak KBRI, namun mereka perlu menjajaki lebih matang terkait tempat dan akomodasi peserta yang diperkirakan mencapai 150 orang dari berbagai negara.

Basri A Bakar juga menuturkan pengalamannya. Dikatakan, respons pemerintah maupun masyarakat Kamboja sangat baik terhadap Forsimas. Begitu tiba Phnom Penh, Kamis (15/6), rombongan langsung dijamu makan malam bersama Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen dan dihadiri sekitar 5.000 orang.

Acara makan besar itu tidak hanya dihadiri oleh umat Islam, tetapi juga penganut agama Budha dan Kristen.
“Respons pemerintah PM Hun Sen cukup positif terhadap pemeluk Islam. Acara berbuka puasa besar-besaran di sini sudah dilakukan sejak 4 tahun terakhir dan menciptakan suasana damai antara ummat beragama,” kata Basri.

Bahkan Basri menambahkan, masjid terbesar di Phnom Penh, Al-Serkal, diresmikan sendiri oleh Hun Sen dua tahun silam.

Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid se-Rantau (Forsimas) bukan organisasi struktural sebagaimana organisasi dakwah dan pendidikan.

Forsimas bersifat wadah/wahana yang mempertemukan pimpinan masjid-masjid terkemuka se-Rantau (istilah se-Rantau identik se-Dunia) tidak terkurung dalam wilayah istilah seperti se-Asia, ASEAN, Asia Pasifik, dan lain-lain.
Forsimas mempunyai sekretariat pusat bertempat di Banda Aceh, Indonesia, dipimpin oleh seorang sekretaris yang berfungsi mediator atau comunicator antar masjid-masjid anggota Forsimas.

Anggota Forsimas terdiri dari semua masjid terkemuka atau masjid-masjid potensial yang mengayomi komunitas Islam, tetapi potensial bagi penyantun visi dan misi yang diperjuangkan.

Masjid-masjid anggota Forsimas direpresentasikan oleh seorang pengurus masjid yang bersangkutan. Pengurus masjid anggota Forsimas memilih sendiri seorang pengurus untuk suatu periode yang ditetapkan sendiri mewakili masjidnya dan berhak menghadiri pertemuan Forsimas yang diselenggaraskan tiap tahun dengan mengambil tempat secara bergilir dari satu komunitas masjid ke komunitas masjid lain dari suatu negara dengan lokasi yang berbeda.

 

(Serambinews)

Leave a Comment

FORSIMAS

FORSIMAS