Cirebon,- At-Taqwa Center Kota Cirebon bekerja sama dengan Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon serta Forum Silaturahmi Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) Indonesia menggelar Diklat Manajemen dan Seminar Internasional bagi pengelola Masjid Agung dan PD DMI se-Jawa Barat.
Kegiatan bertema “Tata Kelola dan Kemandirian Ekonomi Masjid di Era Global” ini berlangsung selama dua hari, 7 – 8 November 2025, di Grand Tryas Hotel, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon.
Ketua Forsimas Indonesia sekaligus Ketua At-Taqwa Center, Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 171 peserta yang terdiri dari pengurus masjid agung se-Jawa Barat, PD DMI, masjid besar di wilayah Ciayumajakuning, serta perwakilan ormas dan lembaga Islam lainnya.
“Peserta juga datang dari anggota Forsimas yang berasal dari berbagai negara, seperti Australia, Malaysia, Kamboja, dan Brunei Darussalam, serta dari beberapa daerah di Indonesia seperti Samarinda, Aceh, Semarang, Bandung, dan Jakarta,” ujar Ahmad Yani, Jumat (7/11/2025).
Ahmad Yani menuturkan, kegiatan ini merupakan inisiatif At-Taqwa Center Cirebon yang berkolaborasi dengan Pesantren Bina Insan Mulia asuhan KH. Imam Jazuli, serta didukung oleh Forsimas, DMI, Pemkot Cirebon, Kementerian Agama, dan sejumlah lembaga lainnya.
Menurutnya, agenda tersebut lahir dari keprihatinan terhadap kondisi masjid agung yang masih sangat bergantung pada APBD pemerintah daerah. Akibatnya, aktivitas dan program masjid sering kali stagnan dan kurang bergairah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mempelopori kemandirian masjid agung. At-Taqwa Center Cirebon sudah menerapkan pola mandiri sejak 2002, tanpa bergantung pada dana APBD,” ungkapnya.
Ia berharap, pengalaman dan model kemandirian At-Taqwa Center bisa menjadi inspirasi bagi masjid agung lainnya di Jawa Barat untuk mengembangkan potensi ekonomi jamaah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Sudah saatnya pengelolaan masjid tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Potensi jamaah harus dioptimalkan agar masjid lebih makmur, berdaya, dan berperan aktif dalam pemberdayaan umat,” tegas Ahmad Yani.
Selain memperkuat kemandirian ekonomi, kegiatan ini juga bertujuan membangun jaringan dan sinergi antar-masjid agung di Jawa Barat, serta mempererat hubungan spiritual dan emosional dengan masjid-masjid di berbagai negara.
“At-Taqwa Center sejak 2014 sudah memelopori terbentuknya jaringan Forsimas yang kini berkembang lintas negara. Harapannya, jaringan ini terus memperkuat visi kemakmuran dan kemandirian masjid di era global,” pungkasnya. (HSY)



































